Living Museum,
Living berarti hidup, dan tema living museum tersebut diambil untuk memperingati Hari Keistimewaan Yogyakarta (11 Tahun Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta) pada tahun ini oleh Kemantren Gondomanan. Harapannya Living Museum tersebut mampu hidup dan menghidupkan cerita atau sejarah dari Kemantren Gondomanan dan tentang segala sesuatunya tentang Gondomanan (Cerita dari Gondomanan). Di dalam living museum, dipamerkan benda- benda yang dalam kesehariannya sangat familier pada masyakarat jaman dulu. Misalnya batu pengilas kedelai untuk membuat tahu, corong dari plat besi yang dipakai untuk adzan di langgar sebelum ada listrik, tempat lampu, papam tulis beserta meja sambung, alat tulis sabak, bakiak, dan lainnya. Acara Living museum ini dikuratori oleh Andi Purnawan Putra, M.Sn. seorang penggiat kesenian dan dosen di STPI BIM Yogyakarta dan dilaksanakan di Gedung Loop Station (Eks Telkomsel) tepatnya di jalan Pangurakan Kota Yogyakarta berdekatan dengan titik 0 km.
Untuk terus meghidupkan cerita dan sejarah tersebut di jaman ini, kami mengkolaborasikan melalui teknologi yang ada yaitu melalui akun instagram @livingmuseumgm. Semua kegiatan peringatan Hari Keistimewaan dari penentuan konsep sampai dengan berakhirnya acara terangkum di akun instagram tersebut.
Dalam acara Living Museum "Cerita dari Gondomanan" terdapat beberapa rangkaian acara yang memeriahkan. Serangkaian acara tersebut dimulai dengan pembukaan yang spesial dibuka langsung oleh Pj. Wali kota Kota Yogyakarta, Bapak Singgih Raharjo, S.H,M.Ed.. kemudian dilanjutkan dengan Karnaval Budaya dengan membawa ikon atau maskot 7 kampung (Kampung Sayidan, Kampung Ratmakan, Kampung Prawirodirjan, Kampung Ketandan, Kampung Ngupasan, Kampung Kauman dan Kampung Yudonegaran) yang ada di Kemantren Gondomanan.
Selanjutnya dalam living Museum tersebut ditampilkan potensi-potensi kesenian maupun budaya yang masih hidup dan melegenda sampai dengan saat ini. Sedangkan dalam hal warisan budaya kuliner dan kerajinan-kerajinan diwadahi oleh UMKM Kemantren Gondomanan. UMKM sendiri mengadakan open kithen Songgo Buwono dan Apem sebagai kuliner khasnya.
Karena letak gedung Loop Station yang berdekatan dengan pusat keramaian, kegiatan ini mengundang dan menjadi tujuan wisatawan mancanegara.